Apa maksud karma sebenarnya? Apa
benda karma tu? Boleh ke kita percaya pada hukum karma ni?
Perkataan karma itu sendiri
merupakan satu perkataan dari agama Buddha yang menjelaskan tindakan atau
perilaku kita baik dari segi perbuatan, pemikiran maupun ucapan dengan niat
baik atau buruk pasti akan menerima balasannya kelak.
Karma jika diperluaskan
penggunaannya merupakan suatu kejadian di mana setiap perbuatan kita yang
bertujuan baik mauupun jahat akan beroleh hasil yang setimpal dengan apa yang
dibuat. , "perbuatan baik di balas baik, perbuatan jahat di balas
jahat". Ada pula mengatakan wujudnya hukum karma dalam kehidupan manusia.
Dari mana datangnya hukum ini? Adakah ia satu hukum ciptaan manusia atau
sebaliknya? Bagi saya (bukanlah seorang alim yang mendalami ilmu agama, bukan
juga cendikiawan yang menelaah setiap baris ayat), karma dalam kehidupan muslim
seperti saya hanyalah satu perkataan yang dipinjam atau diambil dari sumber
lain yang menerangkan maksud yang sama yaitu setiap perbuatan kita di muka bumi
Allah ini akan mendapat balasan yang setimpal dengannya.
Maka, bolehkah kita percaya pada
hukum karma? mm..saya ubah, bolehkah kita percaya adanya karma? Kita selalu
lihat karma dijadikan kisah-kisah berbentuk teladan dalam penceritaan
orang-orang lama. Contohnya Kisah Si Tanggang; menceritakan tentang sikap si
anak yang mendurhaka kepada ibu kandungnya sendiri dan akhirnya malapetaka yang
menimpa dirinya akibat perbuatan durhakanya, ibunya berdoa dan memohon kepada
tuhan moga anaknya mendapat balasan yg setimpal dengan perbuatannya dan Si Tanggang
akhirnya bertukar menjadi batu. Moralnya..? mm...orang jahat akan mendapat
balasan yang tdk baik..Cerita apa lagi ya? haa..Cerita bawang merah bawang putih;
mengenai kisah adik beradik tiri, seorang yang berkelakuan baik, seorang lagi
jahat. Akhir cerita yang baik akan menerima balasan yang baik, dan yang jahat
pula menerima balasan yang jahat. Masih sama, ia berkisar tentang peraturan
hidup.
Akan tetapi, dalam Islam ada kah
karma ni? Insya-Allah, saya coba mencari satu implikasi yang hampir tepat (tiada
yang paling tepat melainkan dengan keizinan-Nya). Saya menemukan sepotong ayat
yang berarti:-
"Dan hamba-hamba (Allah)
Ar-Rahman (yang diredhaiNya), ialah mereka yang berjalan di bumi dengan sopan
santun, dan apabila orang-orang yang berkelakuan kurang adab, hadapkan
kata-kata kepada mereka, mereka menjawab dengan perkataan yang selamat dari
perkara yang tidak diingini."
( Al-Furqaan 25:63 )
Orang selalu berkata, perbuatan
baik dibalas baik, perbuatan jahat dibalas jahat pula. Jika kita rubah, biar
orang yang jahat tu kita doakan semoga dia sll mndapatkan kesejahteraan dan sadar akan perbuatan dia
yang buruk itu dan perbaiki keburukan dia yang lalu. Ikhlaskah kita untuk
mendoakan kebahagiaan orang yang berbuat jahat itu kepada kita?
Belajar ikhlas itu memang susah,
tapi seenggaknya jika kita bisa ikhlas dan tulus,
Maka kebahagiaanlah akan selalu
kita petik..
Dari kesimpulan diatas cukuplah
yakin dengan 1 kalimat ini “Allah Maha Adil.”
Karna hanya Allah lah yang maha
mngetahui segalanya.. ;)
Sekian yaa… ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar