Patterned Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 13 Oktober 2011

TUGAS3(mengapa koperasi diindonesia sulit berkembang???)


Tugas 3
Softkills


Mengapa koperasi di Indonesia sulit berkembang?????
Jawab :                 
Menurut semua sumber yang saya cari dan saya baca, koperasi sulit berkembang karena :
1.      Koperasi di Indonesia diperkirakan sulit berkembang dan kalah bersaing dengan pelaku usaha perorangan akibat pembatasan bisnis koperasi untuk menjual komoditas publik. Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Jabar Wawan Hernawanmengatakan, lambatnya pertumbuhan koperasi di Indonesia akibat pembatasan bisnis koperasi. Koperasi tidak diperkenankan menjua lkomoditas publik seperti beras, gula, pupuk, dan lainnya. Padahal, bisnis pada sektor tersebut mampu mendongkrak roda bisnis koperasi.
“Seharusnya koperasi diberi kesempatan mengelola bisnis yang berhubungan dengan rakyat seperti sembako,pupuk,bibit, dan lainnya. Bukan sebaliknya dikuasai perorangan,” ujar Wawan di Kota Bandung, kemarin. Menurut dia, kegagalan koperasi tak lepas dari keseriusan pemerintah pusat mengembangkan koperasi, baik regulasi maupun pendanaan. “Kadang antara kebijakan pusat dan daerah tumpang tindih,termasuk kebijakan memberikan dana bagi koperasi.
Itu kurang baik bagi pertumbuhan koperasi,” jelasnya. Saat ini Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) mulai menyusun master plan untuk menggenjot bisnis koperasi di Indonesia. Menurut Sekretaris Kementerian KUKM Guritno Kusumo,dalam 3-4 bulan ke depan master plan tersebut diharapkan selesai dan menghasilkan solusi bagi perkembangan koperasi di Indonesia.
“Solusinya bisa berupa pembekuan atau mengaktifkan kembali koperasi yang sudah mati.Tapi, kita akan lihat kasus per kasus berdasarkan masalah yang dihadapi koperasi bersangkutan. Jangan sampai koperasi yang punya utang besar dibekukan,”beber Guritno. Sampai 2011, koperasi di Indonesia mencapai 177.912 unit dengan jumlah terbanyak ada di Jabar,Jatim,dan Jateng.
Dari jumlah tersebut, 27% koperasi dinyatakan tidak aktif. Sementara untuk menyehatkan koperasi, Kementerian KUKM telah menyiapkan dana sebesar Rp700 miliar dari total anggaran Rp1 triliun pada tahun ini.
2.      Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah Muhammad Hajir Hadde, SE. MM menyebutkan salah satu hambatan yang dihadapi selama ini diantaranya manajemen dan modal usaha.  Hal itu dikatakannya dihadapan peserta Diklat Koperasi Simpan Pinjam KSP dan Unit Simpan Pinjam USP yang saat ini sedang berlangsung di Palu.  Untuk mengantisipasi berbagai hambatan dimaksud khususnya manajemen Dinas Kumperindag selaku leading sector terus berupaya mengatasinya melalui pendidikan dan pelatihan serta pemberian modal usaha.
Hajir Hadde menambahkan, disamping upaya pendidikan dan pelatihan dalam mengantisipasi hambatan yang dihadapi selama ini, pihaknya juga memberi kesempatan kepada para pengurus untuk magang ke daerah lain yang sudah maju khususnya terkait dengan pengelolaan koperasi yang baik.
3.      IndonesiaBicara-Tangerang, (26/07/11). Jaringan Usaha Koperasi (JUK) belum optimal berkembang di wilayah Kabupaten Tangerang. Hal ini tentunya akan menyebabkan koperasi di wilayah Kabupaten Tangerang sulit untuk membesarkan diri karena terkendala bantuan modal dari perbankan. Walaupun saat ini koperasi di wilayah Kabupaten Tangerang menjadi rujukan koperasi di Propinsi Banten, perkembangannya tidak akan lebih baik karena JUK belum  tertata dengan baik.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tangerang, Mahdiar saat dihubungi indonesiabicara tidak memungkiri keadaan ini dan menyatakan akan terus berupaya untuk meningkatkan perkembangan koperasi di wilayahnya.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Bidang Advokasi dan Fasilitasi Dekopinda Kabupaten Tangerang, Khaerudin mengatakan saat ini JUK berada di bawah naungan Dewan Koperasi Daerah Indonesia. Sebagai suatu wadah dan pusat informasi, Dekopinda berfungsi untuk memfasilitasi koperasi untuk terus berkembang.
JUK memiliki fungsi yang sangat penting di dalam mengembangkan koperasi, karena JUK dapat digunakan sebagai wadah komunikasi dan koordinasi antar koperasi dengan perbankan dan perusahaan yang hendak menjalankan program coorporate social responsibility, ungkap Khaerudin.
4.      Sejumlah koperasi desa sulit berkembang karena minimnya akses bantuan modal. Besarnya jumlah bunga pinjaman  membuat sejumlah anggota koperasi memilih keluar dari keanggotaannya.
“Bunga pinjaman berkisar dari 3-6 persen, sehingga ada aja anggota yang tidak mampu mengangsur”. Ungkap  syaifuddin , anggota salah satu koperasi di Desa Katemas.Kidu, Jombang.
 Salah seorang anggota koperasi didesa tersebut mengatakan, janji kesejahteraan jika bergabung dengan koperasi hingga kini bekum dirasakan sejumlah anggota.
“bukan kesejahteraan yang saya dapatkan,tetapi  malah keruwetan yang terus menerus dikejar hutang. Ujar Muhid.
Zainul asfan, pengurus koperasi  Wira Usaha Industry kecil Katemas(WIKA) membenarkan jika sejumlah koperasi Desa membebankan bunga yang cukup tinggi kepada setiap anggota yang mengajukan pinjaman yang cukup tinggi tersebut bertujuan untuk mengembangkan modal koperasi.
“ini dilakukan agar koperasi dapat memberikan  pinjaman yang lebih banyak untuk anggota. Untuk sekarang ini modal koperasi hanya mengandalkan dari iuran anggota”. Katanya.
Menurut zainul,  pembebanan bunga tinggi dari setiap pinjaman oleh anggota dilakukan karena minimnya modal yang dimiliki oleh koperasi.
Sedangkan untuk mengakses permodalan dari dinas terkait masih sulit, karema terbentur administrasi yang ruet.

Sumber :



Nama               : Dwi Intan Ratnasari
NPM               : 22210190
KELAS           : 2EB01



Tidak ada komentar:

Posting Komentar